— Lale Fatma Yulia Ningsih, Awardee LPDP 2015 (Agustus) —
PERSIAPAN KEBERANGKATAN SEBELUM INTERVIEW (WAWANCARA)
- Berkas
Pengalaman : Semua persyaratan berkas yang tercantum di panduan mengikui seleksi harus lengkap karena sebelum masuk untuk mengikuti wawancara ada tim verifikator yang akan memeriksa kelengkapan dokumen. Peserta yang berkasnya telah diverifikasi akan diberikan stempel seperti yang tertera pada gambar
Tips : Urutkan semua berkas berdasarkan urutan yang tertera pada checklist LPDP (seperti tertera pada gambar dibawah)
- Akomodasi Wawancara
Berminggu-minggu sebelum wawancara sebaiknya mencari akomodasi yang dekat dengan gedung Keuangan Negara karena sebagian besar wawancara LPDP berlokasi di Gedung Keuangan Negara termasuk pada saat saya mengikuti seleksi di Surabaya. Banyak teman-teman yang memilih kontrakan mingguan berkisar Rp. 200.000 – 250.000 baik itu di sekitar kampus Universitas Airlangga maupun yang disekitar Gedung Keuangan Negara.
- Lokasi Wawancara
Survey lokasi wawancara sehari sebelumnya. Pengalaman Agustus lalu, saya survey tempat wawancara sehari sebelum wawancara dan lokasinya sangat mudah karena terletak di jalan besar – Gedung Keuangan Negara Surabaya.
WAWANCARA
- Briefing
Panitia telah membuat jadwal bagi setiap peserta seleksi sehingga setiap peserta tidak diwajibkan hadir dari awal sampai akhir. Misalnya wawancara di Surabaya pada bulan Agustus lalu diselenggarakan dari tanggal 26 sampai dengan 28 Agustus. Akan tetapi saya hanya wajib hadir pada jadwal yang telah ditentukan:
- Verifikasi dokumen : Rabu 26 Agustus 09:00 – 10:00
- Wawancara : Rabu 26 Agustus 10:30 – 11:15
- Essay : Kamis 27 Agustus 09:40 – 10:10
- LGD : Kamis 27 Agustus 10:20 – 11:10
- Wawancara
Setelah memasuki ruangan wawancara, anda akan diminta meletakkan tas pada meja yang telah disediakan dan menunjukkan form yang telah di verified oleh panitia, setelah itu baru dibolehkan untuk menuju meja pewawancara sesuai dengan nomer urut. Waktu itu saya bernomer urut 9, sehingga menuju ke meja nomer sembilan.
Pertanyaan wawancara sebagian besar adalah pertanyaan standar misalnya: (1) apa kontribusi kamu untuk masyarakat (2) kenapa pilih universitas X? Kenapa pilih negara Y? Dsb.
Untuk interview persiapkan dua bahasa kalau tujuannya LN karena saya ketemu dua kasus: (1) Orang yang mempersiapkan interview dengan bahasa Indonesia malah interview-nya full English. (2) Yang mempersiapkan interview bahasa inggris malah full bahasa indonesia. Akibatnya apa? Mood dan konsentrasi rusak di awal karena hal tersebut. Konsentrasi buyar akibatnya kadang pertanyaan dijawab kurang tepat. Kalau yang milih DN biasanya 75% Indonesia selebihnya bahasa inggris.
ESSAY
- Essay ditulis selama 30 menit. Usahakan memanfaatkan waktu dengan baik, jangan sampai ada kerangka essay yang terlewat. Pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Saya memakai strategi yang disarankan suami: 5 menit untuk mind map, 20 menit untuk nulis essay dan 5 menit untuk review karena tidak ada warning dari panitia, tiba-tiba saja langsung bilang “30 menit waktu anda telah habis”. Jadi banyak teman-teman yang tak bisa menyelesaikan essay tepat waktu, essay masih ngambang tak ada kesimpulan. Essay sebaiknya singkat saja, seperti yang saya jelaskan diatas kerangkanya. Mind map sangat penting agar essay yang kita tulis jelas dan terarah. Dan jangan lupa bawa JAM TANGAN karena hp tidak diperbolehkan untuk dibawa meski hanya untuk melihat waktu. Be well prepared ya.
- Untuk tema essay yang saya dapat di Surabaya sama seperti yang teman-teman Jogja dapat: (a) Dampak positif globalisasi dan cara mempertahankan kearifan lokal sehingga dapat bertahan di era globalisasi (b) Kekerasan pada anak.
- Tema yang lain misalnya: (a) hukuman mati untuk pengedar narkoba. (b) UU penghinaan presiden (c) Dibiayai negara kuliah di LN malah kerja di LN-menyangkut nasionalisme (d) hukuman mati koruptor (d) radikalisme agama.
- Dari sekian tema diatas pasti ada yang terulang. Jadi cobalah buat mind map tema diatas. Saya buat hampir mind map semua tema essay dan LGD. Saya beruntungnya dapet globalisasi yang malamnya saya buat mind mapnya, jadi ketika lihat tema essay langsung tempur tanpa mikir lagi karena semalamnya sudah dioret-oret. Karena lembar soal tidak boleh dicoret-coret, jadi perlu bawa kertas buat oret-oret tapi panitia hanya memperbolehkan mebawa alat tulis saja dan untung hari itu bawa STICKY NOTES! Sangat sangat membantu.
LGD
Pengalaman : saya dapat tema “perlukah gadget diberikan kepada anak”. Teman yang lain mendapatkan tema ini: (1) Perbudakan oleh kapal penangkap ikan milik Thailand di Maluku (2) Pembatasan penangkapan ikan di Maluku (2) Permendikbud tentang budi pekerti di sekolah.
Tips : saya adalah tipe manusia yang meledak-ledak ketika ingin menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan orang lain dan berusaha tampil terdepan, tapi ketika LGD saya berusaha menjadi setenang mungkin dan memilih untuk tidak mengajukan diri sebagai moderator seperti yang disarankan banyak blog yang membahas tips lulus wawancara LPDP. Yah mencoba untuk membuat pola saya sendiri. Bahkan ketika mengutarakan pendapat, saya diurutan kedua terakhir ketika mengutarakan pendapat tentang perlukah anak diberikan gadget. Saya berusaha merangkum semua pendapat dengan memberikan pendapat pro maupun kontra.
Intinya adalah jadilah diri sendiri; kalau sekarang kita adalah orang yang bertipe ‘bicara pada waktu tertentu’ berarti saat inilah kita harusnya bicara. Dan apabila sebalikya, saat inilah kita seharusnya mmemainkan kecerdasan emosional unuk tidak meledak-ledak dalam menyampaikan pendapat, saat inilah kita belajar untuk mendengarkan orang lain dan menggabungkannya dengan apa yang ada dalam pikiran kita.
Kalau ada pertanyaan yang tidak terjawab disini, bisa menghububungi saya di lalefatma.yn@gmail.com atau di media sosial facebook: Lale Fatma Yulia Ningsih
Selamat berjuang. “Tembakkanlah anak panahmu keseluruh penjuru bumi, salah satunya pasti akan kena tepat sasaran” (Lale Fatma Yulia Ningsih)